Jumat, 03 Januari 2020

SESAAT ATUR SIASAT NAN TEPAT



Penulis: Rubaida Rose_Kuantan Singingi

Menimba ilmu kewajiban bagi semua mahluk yang ada di mayapada. Keutamaan menuntut ilmu selalu saja menjadi lektur yang menyentak  untuk dibincangkan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan keutamaan menuntut ilmu harus didasari kesungguhan bukan hanya ucapan tanpa usaha. Berusaha untuk memahami dan mengamalkan dalam kehidupan menjadi tolak ukurnya.
Ikhlas merupakan salah satu cara yang menawarkan kaul kesuksesan. Kesuksesan dalam menimba  ilmu sangat erat kaitannya dengan bagaimana cara seorang pendidik menyajikan ilmu. Dengan tujuan kegirangan tercipta dari siasat yang dilakukan. Apa saja siasat tersebut? di antara siasat tersebut adalah:
Pendidik harus memiliki kemampuan merubah suasana menimba  ilmu. Suasana yang biasa  menjadi penuh kegirangan. Melalui sentuhan kelembutan seorang pendidik terhadap kebutuhan yang di inginkan anak. Salah satu siasat dari ketercapaian kegirangan tersebut sebisa mungkin terwujud.
Siasat kedua adalah kemampuan guru menyajikan ilmu tersebut dengan sentuhan teknologi yang memikat. Mengunakan media yang disenangi oleh anak usia sekolah. Meninggalkan cara-cara kuno yang membuat  peserta didik menjadi kewalahan. Merasa jenuh karena monoton mencatat dan memperhatikan tanpa ada perlakuan timbal balik.
Siasat yang ketiga adalah pendidik dituntut memiliki kreatifitas yang tinggi dalam membuat bahan ajar. Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menimba  ilmu sejauh yang mereka mampu. Peserta didik diarahkan  menjadi anak yang memiliki kreatifitas untuk menunjang kemampuannya dalam menimba  ilmu. Tanpa ada paksaan dan keterikatan pada nillai yang harus dicapai.
Siasat yang keempat adalah pendidik di harapkan mampu membuat peserta didik memiliki keterampilan. Keterampilan untuk mempraktikan  sisi kongnitif dari materi yang disampaikan. Keseimbangan antara dua pilar penilaian menjadikan peserta didik tidak gagap dalam mengaplikasikan kelihaiannya di dunia nyata.
Siasat yang kelima, pendidik harus memiliki kemampuan untuk meneliti tindakan kelas.  Hal ini  untuk menemukan cara belajar yang efektif dan efesien. Mengunakan cara baru dengan meramu  sendiri berdasarkan pengalaman selama mengajar. Sehingga temuan ini bermanfaat bagi peserta didik yang terkungkung oleh kemalasan dan kenakalan yang selama ini menjadi penghambat tercapainya tujuan pendidikan.
Siasat yang keenam, ternyata sesuatu yang membuat kita merasa lucu dan tertawa memberikan manfaat yang luar biasa terhadap diri kita. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa tertawa itu sehat dan membuat kita awet muda. Kita mungkin tak berpikir lebih jauh. Ketika yang merasa lucu itu adalah kita maka yang membuat kita tertawa itu tentunya sangat kita senangi dan kita juga memuji tanpa sadar. Hal ini karena kita menyukai ulah dan telatahnya yang unik. Kenapa kita sebagai pendidik tidak mencoba untuk memiliki jiwa humoris dengan demikian kita akan di senangi oleh siswa kita. Mereka tak berpikir hal-hal yang menakutkan karena tak pernah melihat canda tawa di saat pembelajaran.
Siasat yang terakhir sebagai pendidik kita harus menjadi model yang baik untuk peserta didik.  Bertingkah-laku dan berakhlak mulia. Menyapa mereka dengan tutur kata yang lembut dan santun. Memberikan mereka hadiah sebagai kejutan. Tidak berpikir mengajar itu hanya karena materi semata.
Hal- hal tersebut di atas merupakan siasat yang dapat kita lakukan untuk mencapai kepuasan kita sebagai pendidik. Merasa bahagia bisa mengajari mereka tentang hal-hal yang bermanfaat. Menjadikan mereka generasi yang bermoral dan berakhlak mulia.
Mengajari mereka menimba  ilmu bukan hal yang sulit namun hal yang menyenangkan. Hal yang bisa merubah cara pandang mereka tentang sosok seorang pendidik yang sangat apik. Harapan terbesar peserta didik yang berada di bilik ilmu merasakan indahnya kenangan saat bersekolah. Ketika itu mereka sudah menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan mengerti pentingnya peran sosok seorang guru.
Di bilik ilmu-bilik ilmu bambu  sekalipun nuansa menimba  ilmu menjadi hal yang tak dapat terlupakan. Kebersamaan dan kesederhanaan menjadi sesuatu yang sangat berarti. Perjuangan dan usaha keras untuk  meraih cita-cita yang diimpikan.
Tak salah jika pendidik mulai melakukan pergerakan untuk berburu siasat sesuai perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Pendidik tak ingin menjadi hantu yang menakutkan bagi generasi penerus bangsa. Pendidik harus berubah dan  berjuang menyelarasakan antara ilmu pengetahuan yang di dapat dengan mengamalkan ilmu tersebut sesuai harapan dan kebutuhan generasi penerus bangsa.
Apakah kita sebagai pendidik sudah melaksanakan tujuh siasat yang ada di atas? Jika belum tak perlu gengsi untuk mencoba dan berbenah diri menjadi yang terbaik sesuai harapan. Sebaik baiknya pendidik tak terlepas dari kegigihannya menimba  ilmu. Sebaik-baiknya umat tek terlepas dari tunjuk-ajar dari Rasullullah SAW. Ini menurut pendapat beberapa ahli yang telah terlebih dahulu mempraktikannya. Sekarang giliran kita. Ayo semangat sahabat!.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LEBIH TAJAM MERAKI WEWENANG

Penulis: Rubaida Rose Meraki   dalam melaksanakan wewenang merupakan sikap terpuji, mengapa demikian? Hal ini dilakukan sup...