Penulis: Rubaida Rose_Kuantan Singingi
Menimba
ilmu kewajiban bagi semua mahluk yang ada di mayapada. Keutamaan menuntut ilmu
selalu saja menjadi lektur yang menyentak
untuk dibincangkan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan keutamaan
menuntut ilmu harus didasari kesungguhan bukan hanya ucapan tanpa usaha.
Berusaha untuk memahami dan mengamalkan dalam kehidupan menjadi tolak ukurnya.
Ikhlas
merupakan salah satu cara yang menawarkan kaul kesuksesan. Kesuksesan dalam menimba
ilmu sangat erat kaitannya dengan
bagaimana cara seorang pendidik menyajikan ilmu. Dengan tujuan kegirangan
tercipta dari siasat yang dilakukan. Apa saja siasat tersebut? di antara siasat
tersebut adalah:
Pendidik
harus memiliki kemampuan merubah suasana menimba ilmu. Suasana yang biasa menjadi penuh kegirangan. Melalui sentuhan
kelembutan seorang pendidik terhadap kebutuhan yang di inginkan anak. Salah
satu siasat dari ketercapaian kegirangan tersebut sebisa mungkin terwujud.
Siasat
kedua adalah kemampuan guru menyajikan ilmu tersebut dengan sentuhan teknologi
yang memikat. Mengunakan media yang disenangi oleh anak usia sekolah.
Meninggalkan cara-cara kuno yang membuat
peserta didik menjadi kewalahan. Merasa jenuh karena monoton mencatat
dan memperhatikan tanpa ada perlakuan timbal balik.
Siasat
yang ketiga adalah pendidik dituntut memiliki kreatifitas yang tinggi dalam
membuat bahan ajar. Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menimba ilmu sejauh yang mereka mampu. Peserta didik diarahkan menjadi anak yang memiliki kreatifitas untuk
menunjang kemampuannya dalam menimba ilmu. Tanpa ada paksaan dan keterikatan pada
nillai yang harus dicapai.
Siasat
yang keempat adalah pendidik di harapkan mampu membuat peserta didik memiliki
keterampilan. Keterampilan untuk mempraktikan
sisi kongnitif dari materi yang disampaikan. Keseimbangan antara dua
pilar penilaian menjadikan peserta didik tidak gagap dalam mengaplikasikan
kelihaiannya di dunia nyata.
Siasat
yang kelima, pendidik harus memiliki kemampuan untuk meneliti tindakan
kelas. Hal ini untuk menemukan cara belajar yang efektif dan
efesien. Mengunakan cara baru dengan meramu sendiri berdasarkan pengalaman selama
mengajar. Sehingga temuan ini bermanfaat bagi peserta didik yang terkungkung
oleh kemalasan dan kenakalan yang selama ini menjadi penghambat tercapainya
tujuan pendidikan.
Siasat
yang keenam, ternyata sesuatu yang membuat kita merasa lucu dan tertawa
memberikan manfaat yang luar biasa terhadap diri kita. Banyak pendapat yang
mengatakan bahwa tertawa itu sehat dan membuat kita awet muda. Kita mungkin tak
berpikir lebih jauh. Ketika yang merasa lucu itu adalah kita maka yang membuat
kita tertawa itu tentunya sangat kita senangi dan kita juga memuji tanpa sadar.
Hal ini karena kita menyukai ulah dan telatahnya yang unik. Kenapa kita sebagai
pendidik tidak mencoba untuk memiliki jiwa humoris dengan demikian kita akan di
senangi oleh siswa kita. Mereka tak berpikir hal-hal yang menakutkan karena tak
pernah melihat canda tawa di saat pembelajaran.
Siasat
yang terakhir sebagai pendidik kita harus menjadi model yang baik untuk peserta
didik. Bertingkah-laku dan berakhlak
mulia. Menyapa mereka dengan tutur kata yang lembut dan santun. Memberikan
mereka hadiah sebagai kejutan. Tidak berpikir mengajar itu hanya karena materi
semata.
Hal-
hal tersebut di atas merupakan siasat yang dapat kita lakukan untuk mencapai
kepuasan kita sebagai pendidik. Merasa bahagia bisa mengajari mereka tentang
hal-hal yang bermanfaat. Menjadikan mereka generasi yang bermoral dan berakhlak
mulia.
Mengajari
mereka menimba ilmu bukan hal yang sulit
namun hal yang menyenangkan. Hal yang bisa merubah cara pandang mereka tentang
sosok seorang pendidik yang sangat apik. Harapan terbesar peserta didik yang
berada di bilik ilmu merasakan indahnya kenangan saat bersekolah. Ketika itu
mereka sudah menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan mengerti
pentingnya peran sosok seorang guru.
Di
bilik ilmu-bilik ilmu bambu sekalipun
nuansa menimba ilmu menjadi hal yang tak
dapat terlupakan. Kebersamaan dan kesederhanaan menjadi sesuatu yang sangat
berarti. Perjuangan dan usaha keras untuk
meraih cita-cita yang diimpikan.
Tak
salah jika pendidik mulai melakukan pergerakan untuk berburu siasat sesuai
perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Pendidik tak ingin menjadi hantu
yang menakutkan bagi generasi penerus bangsa. Pendidik harus berubah dan berjuang menyelarasakan antara ilmu
pengetahuan yang di dapat dengan mengamalkan ilmu tersebut sesuai harapan dan
kebutuhan generasi penerus bangsa.
Apakah
kita sebagai pendidik sudah melaksanakan tujuh siasat yang ada di atas? Jika
belum tak perlu gengsi untuk mencoba dan berbenah diri menjadi yang terbaik
sesuai harapan. Sebaik baiknya pendidik tak terlepas dari kegigihannya menimba ilmu. Sebaik-baiknya umat tek terlepas dari
tunjuk-ajar dari Rasullullah SAW. Ini menurut pendapat beberapa ahli yang telah
terlebih dahulu mempraktikannya. Sekarang giliran kita. Ayo semangat sahabat!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar